Thursday, November 22, 2012

Pentingkah Skripsi Sebagai Syarat Kelulusan?

         Skripsi adalah tugas akhir masa kuliah untuk menentukan kemampuan pada bidang yang kita tekuni sebelum merengkuh tittle sarjana, beberapa kemungkinan mengenai kedisiplinan, tanggung jawab, olah pikir dan intens berinteraksi dengan dosen sangat diperlukan dalam pengerjaan skripsi.

lalu beberapa universitas terkemuka telah meniadakan skripsi sebagai tugas akhir kuliah, apakah gelar sarjana pantas didapatkan?

          Beberapa pro kontra menyelimuti pemikiran ini, ada yang bilang "sarjana tanpa skripsi adalah sama saja hoax, tetapi yang lain menyebut skripsi atau tidak sama saja, toh akhirnya bukan skripsi yang menentukan kita bekerja dimana, apalagi sekarang skripsi ada bantuan media bantuan orang lain, semisal jasa pengerjaan skripsi. Skripsi sebenarnya sangat penting, ukuran mahasiswa sanggup mencerna pendidikan yang dijalani sebagai mahasiswa terletak pada skripsi atau Tugas Akhir (TA).

        Kadang kita lihat mahasiswa yang sudah selesai masa studi dan akhirnya hanya mengerjakan skripsi terbengkelai, karena malas atau karena sulitnya skripsi yang dijalani sampai akhirnya harus DO. Pihak kampus pun sampai kebingungan, ya karena mahasiswa tidak serius mengerjakan skripsi atau berpikir "ah nanti nanti juga bisa".

        Sebenarnya tinggal seberapa niat kita untuk mengerjakan skripsi itu sendiri, dengan tangan sendiri tentu saja bantuan dosen sebagai pembimbing dan penguji, apakah kita layak mendapat nilai A atau B, lalu kita berpikir kenapa pihak kampus tertentu menghilangkan materi skripsi, apakah ada hubungannya dengan beberapa mahasiswa yang malas mengerjakan skripsi?
tentu saja ini menjadi sebuah pertanyaan yang sekiranya belum banyak yang menanyakan, karena takut atau karena aji mumpung, ya mumpung kebijakan kampus memberi kenyamanan mahasiswa lulus cepat atau pihak kampus mengejar grade karena syarat grade A pada sebuah kampus adalah mahasiswa pada kampus tersebut harus lulus tepat waktu?

        Jika alasan yang terakhir yang diungkap berarti pemerintah harus merubah paradigma seperti ini, karena mahasiswa adalah seorang yang harus mencari jati dirinya sebagai "maha" siswa, yaitu belajar sendiri untuk masa depannya sendiri. renungan kita bersama agar pendidikan indonesia tidak carut marut sehingga menciptakan manusia yang punya sifat bertanggung jawab, disiplin serta punya keinginan keras untuk maju.

lalu, bagaimana pendapat anda? perlukah skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan? atau tidak?










0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda adalah hadiah terindah bagi saya