
Geopark
 Gunung Batur resmi dikukuhkan sebagai anggota jaringan geopark global 
dari UNESCO. Hal ini berarti Gunung Batur menjadi tempat kedua di Asia 
Tenggara yang masuk jaringan global itu setelah Langkawi, Malaysia.
Upacara
 resmi pengukuhan Geopark Gunung Batur sebagai anggota jaringan global 
geopark itu dilaksanakan pada Sabtu (17/11/2012), di Lapangan Kapten 
Mudita, Bangli, Bali. Pengukuhan Geopark Gunung Batur itu dilaksanakan 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dan Menteri Pariwisata
 dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu. Acara itu juga dihadiri para pejabat
 dari pusat dan pemerintah daerah, tokoh pendidikan Arief Rahman, serta 
para pengusaha industri pariwisata.
Jero Wacik menyatakan, 
Indonesia memiliki banyak potensi keanekaragaman bumi (geodiversity) 
yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Badan Geologi 
Kementerian ESDM telah mengidentifikasi keterdapatan 33 kawasan yang 
memiliki warisan geologis di seluruh Indonesia. "Ini prosesnya dimulai 
sejak saya menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Yang saya daftarkan enam
 tempat yaitu Geopark Danau toba, situs geologis Merangin di Jambi, kars
 di Pacitan, Gunung Rinjani di Lombok, Raja Ampat di Papua, dan kawasan 
Gunung Batur," ujarnya.
Karena warisan geologis yang dimiliki, 
Gunung Batur dan sekitarnya di Kabupaten Bangli telah ditetapkan sebagai
 Geopark nasional kaldera Batur pada tahun 2010. Selanjutnya, 
Kementerian ESDM, Kementerian Parekraf dan Pemda Bangli mengusulkan 
geopark itu untuk memperoleh status anggota jaringan Geopark Dunia dari 
UNESCO. Akhirnya pada 20 September lalu di Portugal, Geopark Batur 
diterima sebagai anggota dari GGN UNESCO.
"Tugas kita ke depan 
adalah memuliakan bumi artinya menjaga lingkungan, dan menyejahterakan 
masyarakat sekitar Gunung Batur. Banyak impian muncul, treking sepeda 
harus ada, panjat tebing, semua bisa menjadi dollar," kata Jero Wacik.
Sementara
 itu, Mari Pangestu menyambut baik keberhasilan Geopark Nasional Kaldera
 Batur yang resmi diterima menjadi anggota Jaringan Geopark Global (JGG)
 UNESCO. Keberhasilan ini menjadikan Indonesia tercatat sebagai anggota 
ke 89 dari 90 JGG yang tersebar di 27 negara. Keanggotaan JGG diberikan 
saat penutupan acara Konferensi Internasional Jaringan Geopark Eropa 
ke-11 di Arouca, Portugal, pada 20 September 2012 lalu.
"Keanggotaan
 ini memiliki arti penting karena untuk tergabung dalam anggota JGG 
prosesnya panjang dan harus melalui persyaratan yang ketat. Kita telah 
melakukan prosesnya sejak 2008 dan baru pada tahun ini Indonesia 
berhasil mendaftarkan Geopark Nasional Kaldera Batur menjadi salah satu 
dari 90 JGG," kata Mari Pangestu.
Kesuksesan Batur Global Geopark
 diharapkan dapat jadi contoh dan penyemangat untuk geopark lain di 
Indonesia yang ingin bergabung dalam JGG. Lebih dari itu, pengukuhan 
Batur Global Geopark bermakna bagi pengembangan pariwisata Indonesia 
untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.
sumber 
Sunday, November 18, 2012
Gunung Batur Resmi Jadi Anggota Jaringan Geopark Global UNESCO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

iya bagus banget..
ReplyDelete